Kehidupan adalah drama paling menakjubkan yang pernah ada. Hanya orang – orang bijak yang dapat menikmati drama ini. Kita semua adalah aktor dan aktris drama tersebut, dunia adalah panggung dimana drama tersebut dipentaskan, Tuhan adalah sutradaranya. Semua yang akan terjadi pada kita telah diatur dalam sebuah naskah skenario yang disebut takdir.
Mungkin kita pernah berpikir,”Mengapa Tuhan melakukan semua ini kepadaku?”. Atau mungkin kita pernah berkata,”Ini semua adalah takdirku,”. Sudah kukatakan, kehidupan adalah drama yang paling mencengangkan, paling mengagumkan, paling mengesankan. Semua yang tertulis dalam naskah skenario kita, walaupun berliku – liku dan megalami sakit terlebih dahulu semua itu adalah yang terbaik untuk kita semua. Tuhan telah menuliskan semuanya dalam naskah tersebut, diatur sedemikian rupa, sehingga merupakan keputusan terbaik bagi kita semua. Di setiap kesusahan yang ada, pasti ada kebahagiaan di akhirnya, dan merupakan yang terbaik bagi semua. Kau mungkin bertanya – tanya ketika kau tengah mengalami masa – masa kesulitan itu, mengapa semua itu terjadi. Namun percayalah, pasti ada suatu maksud dan hikmah tersembunyi dari kesusahan itu.
Walaupun kita semua masing – masing telah memiliki takdir, kita masih mempunyai nasib. Nasib dan takdir itu berbeda. Nasib masih dapat diubah tergantung diri kita sendiri, apakah mau merubahnya atau tidak. Namun takdir, adalah suatu garisan, sebuah naskah drama kehidupan. Ketika kau akan menghadapi ujian, kau mempunyai dua pilihan yang akan menentukan nasibmu. Pilihan pertama, kau menonton acara kesayanganmu yang tak pernah terlewatkan. Pilihan kedua, kau melewatkan acara kesayanganmu itu, dan pergi belajar.
Bila seandainya kau mengambil pilihan pertama, jangan pernah menyalahkan takdir bila kau harus mengulang ujianmu dan selam 3 jam didirikan di depan kelas. Ingat! Ini adalah pilihanmu. Bila seandainya kau mengambil pilihan pertama, jangan menyesal karena telah melewatkan acara kesyanganmu itu. Apalagi kalau acara itu adalah acara yang tidak akan ditayangkan lagi, dan rekaman acara tersebut hanya bisa kau beli di Amazon.com!
Bagaimana bila hal itu terjadi padaku katamu? Aku akan memilih pilihan kedua, tentunya! Tapi dengan catatan, aku akan meminta salah seorang teman untuk merekamkan acara itu untukku, dan pergi menontonnya besok hari usai ujian! Jadi, aku tidak melewatkan acara kesayanganku, namun tetap mendapat nilai A+ pada ujianku! Haha…
Bila suatu saat kau tengah mengalami cobaan yang sangat berat, bersabarlah. Percaya bahwa Tuhan memberikan yang terbaik untukmu. Ketika misalnya seorang terkasih dipanggil menghadapNya dalam suatu kecelakaan, kau divonis dokter tidak data berjalan lagi seumur hidupmu karena patah tulang disebabkan kecelakaan itu, dan seorang sahabatmu mengatakan sesuatu yang mengejutkanmu bahwa ia adalah kekasih gelap kekasihmu, itu pasti akan berat bagimu untuk bersabar. Bersedih dan menangis sesekali boleh, namun jangan sampai kau kehilangan semangatmu, dan jangan lupa tetap bersabar. Jangan menyerah, dan jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas kejadian ini! Dokter tetaplah seorang actor dalam drama kehidupan ini. Ia bukanlah Tuhan yang menyutradai drama ini. Sangat mungkin bila dokter tersebut salah vonis. Kau telah kehilangan seorang kekasih yag telah mengkhianatimu, kau pasti tidak menginginkan orang tuamu, sahabat – sahabatmu ikut bersedih karena ikut bersedih denganmu. Selama bumi masih mengitari matahari, selama matahari tetap menyinari dunia, harapan itu akan selalu ada.Jalani terapi dengan sungguh – sungguh, yakin kalau kau dapat berjalan lagi, dan jangan lupa berdoa kepada Sang Sutradara, Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin di kemudian hari kau akan mengikuti suatu olipiade kejuaraan lari, dan kekasihmu beserta orang tua dan sahabatmu duduk di tribun penonton sedang berdoa untuk kemenanganmu. Dan mereka merayakan kemenanganmu di steak corner terkenal yang sebelumnya kau bahkan tak berani bermimpi untuk makan malam disana sendirian, apalagi mentraktir mereka semua.
Kesulitan yang kau hadapi adalah satu dari sekian puluh ribu babak dalam naskahmu. Anggap saja kebahagiaan itu adalah mentari yang tertutup awan mendung. Yakinlah bahwa di babak yang lainnya kau akan mendapatkan kebahagiaan, kebahagiaan yang sesungguhnya. Allah bahkan menjanjikanmu dua kebahagiaan setelah satu kesedihan, setelah kesulitan maka akan ada kemudahan ( Al – Insyirah:6). Sebelum kiamat itu tiba, matahari akan selalu menyinarimu.